ad1

Biografi dan Profil Rizal Ramli

Msyafii.com – Biografi dan Profil Rizal Ramli – Ahli Ekonomi Indonesia, Nama Rizal Ramli banyak menjadi perbincangan masyarakat baik itu ketika ia menjadi Menteri Kordinator Bidang Kemaritiman dengan berbagai gebrakan dan kontoversinya maupun setelah tidak lagi menjadi menteri di kabinet Jokowi. Rizal Ramli dikenal sebagai salah satu ahli ekonomi Indonesia saat ini. Mengenai profil dan biodata Rizal Ramli, beliau dilahirkan dengan nama Rizal Ramli pada tanggal 10 Desember 1954 di Padang, Sumatera Barat.
Ayahnya bernama Ramli yang bekerja sebagai wedana atau asisten camat dan ibunya bernama Rabiah yang bekerja sebagai seorang guru. Usia tiga tahun ia sudah dapat membaca. Rizal Ramli yatim piatu ketika usianya enam tahun.
Setelah ditinggal kedua orang tuanya, ia kemudian tinggal dan ikut bersama dengan neneknya di Bogor. Ia tinggal disana bersama dengan saudara dan juga sepupunya dan membantu neneknya untuk beternak ayam, baik itu ayam petelur ataupun ayam broiler dan ayam potong.
Rizal Ramli memulai pendidikannya dengan bersekolah di SD Hutabarat Bogor. Rizal Ramli sejak kecil hobi membaca dan banyak membaca buku-buku ketika ia tinggal di bogor. Setelah tamat SD, ia kemudian melanjutkan pendidikannya di SMP 1 Bogor dan kemudian masuk di SMA 2 Bogor. Saat di SMA, ia sempat bersurat ke luar negeri untuk meminta tambahan buku bacaan sebab ia sudah banyak membaca buku yang ada di perpusatakaan bogor.
Diterima di ITB
Biografi dan Profil Rizal Ramli - Ahli Ekonomi Indonesia
Biografi dan Profil Rizal Ramli – Ahli Ekonomi Indonesia
Selepas tamat SMA, Rizal Ramli kemudian ingin melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi. Ia kemudian mendaftar di ITB (Institut Teknologi Bandung) dan kemudian di terima di jurusan Fisika. Hampir putus asa karena tidak dapat membiayai kuliahnya akhirnya Rizal Ramli kemudian pergi ke Kebayoran untuk bekerja di percetakan. Selama enam bulan ia bekerja disana, mengirit pengeluaran untuk mengumpulkan biaya kuliah dan tidak sempat mengikuti kuliah selama enam bulan.
Ketika uangnya sudah terkumpul, Rizal Ramli kemudian kembali ke Bandung dan kemudian melunasi uang muka dan biaya kuliahnya di ITB, dan sisa tabungannya ia pakai untuk biaya keperluan sehari-harinya. Enam bulan kemudian, uang simpanannya habis. Rizal Ramli kemudian memutar otak untuk mencari biaya untuk makan dan kuliahnya.
Menjadi Penerjemah
Karena pergaulannya yang sangat luas, Rizal Ramli banyak ditolong oleh teman-temannya, namun ia kemudian akhirnya minder jika selalu minta pertolongan. Akhirnya berbekal kemampuan bahasa inggrisnya yang bagus, ia kemudian mencoba menjadi penerjemah artikel ilmiah untuk dosen dan mahasiswa. Ia dapat mencukupi kebutuhan hidupnya dan kuliahnya dengan menjadi penerjemah di bantu oleh teman-temannya. Baca selengkapnya...!!!

No comments :

Post a Comment

Leave A Comment...

ad2